Kejujuran dan keterbukaan menjadi hal penting dalam menjalani hidup berumah tangga. Kedua hal ini akan menumbuhkan sikap saling percaya dan berdampak pada keharmonisan dengan pasangan.
Jika sudah begini, kehidupan berkeluarga akan lebih tentram dan bahagia. Seorang istri harus taat kepada suami, termasuk untuk urusan kejujuran.
Namun, tidak sedikit istri yang diam-diam menyimpan rahasia dari pasangan hidupnya ini. Padahal rasulullah SAW memerintahkan agar istri tidak melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan suaminya.
Namun ada tiga hal yang boleh disembunyikan istri dari suaminya. Pasalnya hal ini hanya akan menimbulkan pertengkaran jika diceritakan sehingga diperbolehkan merahasiakannya. Apa saja?
Menyembunyikan Amalan Shaleh
Seorang istri diperbolehkan untuk menyembunyikan amalan-amalan shaleh yang ia lakukan seperti salat-salat sunnahnya. Kecuali puasa sunnah, seorang istri tetap harus meminta izin kepada suaminya jika hendak melaksanakan puasa sunnah tersebut.
Menyembunyikan amalan shaleh ini boleh dilakukan agar kita terhindar dari sifat riya. Ada baiknya jika hendak melakukan ibadah menjauhlah dari pandangan manusia.
Biarkan hanya kita dan Allah saja yang mengetahui ibadah tersebut. Selain itu, melakukan hal ini juga akan membuat hati lebih tenang dan tidak sibuk dengan mengharap penilaian dari manusia.
Menyembunyikan Beberapa Aib
Hal pertama yang boleh disembunyikan oleh istri dari suaminya adalah menyembunyikan beberapa aib mengenai dirinya.
Hal ini boleh dilakukan sebab apabila sang istri memberitahu kepada suami akan menyebabkan suami membenci dan memarahi istrinya tersebut.
Hal ini tentu saja dapat merenggangkan hubungan suami istri yang telah dibina sekian lama.
Untuk itu, seorang istri diperbolehkan untuk menyembunyikan beberapa aib yang dia lakukan dari suaminya agar hubungan rumah tangganya tersebut tetap berjalan harmonis.
`Kemaksiatan`
Hal terakhir yang boleh disembunyikan oleh istri dari suaminya adalah menyembunyikan kemaksiatan-kemaksiatan yang terjadi antara dia dengan Allah. Sebab Allah SAW telah memerintahkan umatnya agar menutupi aibnya dari orang lain jika ia bermaksiat kepada-Nya.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim di dalam Shahihnya dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda;
"Setiap umatku yang bermaksiat akan diampuni, kecuali mereka yang terang-terangan bermaksiat. Sesungguhnya yang termasuk terang-terangan ialah jika seseorang melakukan satu perbuatan (maksiat) di malam hari, kemudian tiba pada pagi harinya –sementara Allah sudah menutupi perbuatan tersebut- ia berkata, ‘Wahai Fulan semalam aku telah berbuat begini dan begini.’ Padahal malam itu Allah tetap menutupi perbuatannya, namun pagi harinya dia justru menyingkap penutupan Allah tersebut dari dirinya."
Sumber : dream.co.id
EmoticonEmoticon