Pendengaran bayi merupakan salah satu indra yang paling penting. Melalui pendengaran, buah hati belajar soal bahasa dan ini merupakan jalan utama berkomunikasi kelak kemudian hari.
Cara Kerja Pendengaran
Dalam tubuh bayi yang nampak sangat rapuh, tersimpan banyak hal yang sangat kompleks dan berkembang. Salah satu yang istimewa adalah telinga. Organ ini dapat mengumpulkan suara dari lingkungan dan mengalirkannya ke teliga bagian dalam.
Suara ini kemudian menyebabkan gendang telinga bergetar dan diproses oleh telinga bagian dalam menjadi impuls listrik. Sinyal ini kemudian dikirim ke otak melalui syaraf pendengaran.
Otak kemudian mengubah pesan ini menjadi informasi suara bermakna sesuai dengan referensi memori bahasa yang dimiliki seorang anak.
Janin Juga Mendengar
Hebatnya, bahkan bayi yang belum lahir pun mampu mendengar. Kendati suara yang didengar teredam (terutama dari volume cairan ketuban). Penelitian menunjukkan, bayi yang baru lahir dapat mengenali suara yang akrab di dengar sejak di hari-hari mereka di dalam rahim.
Ini kemungkinan besar alasan mengapa banyak bayi menyukai ketika dekat dada ibu dan mendengarkan ritmis, suara detak jantungnya yang menenangkannya.
Bayi baru lahir juga mampu mengenali suara sang ibu. Ini telah terbukti ketika dicoba dengan memperdengarkan suara sang ibu dan orang asing. Ternyata bayi dapat membedakan kedua suara tersebut dan lebih memilih suara ibunya.
Perkembangan Pendengaran Bulan ke Bulan
Bayi yang baru lahir dapat terkejut dan menangis jika mendengar suara keras yang mengagetkannya. Selain merespon dengan menangis, bayi usia tiga bulan yang mendengar suara keras juga berkedip cepat sebagai respon refleks.Pada usia empat bulan,bayi mengarahkan wajahnya ke arah datangnya suara.
Pada fase ini, bayi akan terlihat lebih responsif dengan suara pengasuhnya. Ketika bayi berusia lima atau enam bulan, indera pendengarannya akan berkembang semakin baik.
Bayi belajar untuk mengetahui lokasi suara dengan tingkat akurasi yang lebih besar.Dan, saat bayi mencapai usia tujuh bulan, Ia mampu mengenali dan membedakan berbagai suara yang akrab serta telah belajar mengasosiasikan suara dan makna.
Misalnya, bayi tahu suara sendok yang menghentak mangkuk dan menjadi sinyal baginya untuk mengetahui waktu makan.
Cara Kerja Pendengaran
Dalam tubuh bayi yang nampak sangat rapuh, tersimpan banyak hal yang sangat kompleks dan berkembang. Salah satu yang istimewa adalah telinga. Organ ini dapat mengumpulkan suara dari lingkungan dan mengalirkannya ke teliga bagian dalam.
Suara ini kemudian menyebabkan gendang telinga bergetar dan diproses oleh telinga bagian dalam menjadi impuls listrik. Sinyal ini kemudian dikirim ke otak melalui syaraf pendengaran.
Otak kemudian mengubah pesan ini menjadi informasi suara bermakna sesuai dengan referensi memori bahasa yang dimiliki seorang anak.
Janin Juga Mendengar
Hebatnya, bahkan bayi yang belum lahir pun mampu mendengar. Kendati suara yang didengar teredam (terutama dari volume cairan ketuban). Penelitian menunjukkan, bayi yang baru lahir dapat mengenali suara yang akrab di dengar sejak di hari-hari mereka di dalam rahim.
Ini kemungkinan besar alasan mengapa banyak bayi menyukai ketika dekat dada ibu dan mendengarkan ritmis, suara detak jantungnya yang menenangkannya.
Bayi baru lahir juga mampu mengenali suara sang ibu. Ini telah terbukti ketika dicoba dengan memperdengarkan suara sang ibu dan orang asing. Ternyata bayi dapat membedakan kedua suara tersebut dan lebih memilih suara ibunya.
Perkembangan Pendengaran Bulan ke Bulan
Bayi yang baru lahir dapat terkejut dan menangis jika mendengar suara keras yang mengagetkannya. Selain merespon dengan menangis, bayi usia tiga bulan yang mendengar suara keras juga berkedip cepat sebagai respon refleks.Pada usia empat bulan,bayi mengarahkan wajahnya ke arah datangnya suara.
Pada fase ini, bayi akan terlihat lebih responsif dengan suara pengasuhnya. Ketika bayi berusia lima atau enam bulan, indera pendengarannya akan berkembang semakin baik.
Bayi belajar untuk mengetahui lokasi suara dengan tingkat akurasi yang lebih besar.Dan, saat bayi mencapai usia tujuh bulan, Ia mampu mengenali dan membedakan berbagai suara yang akrab serta telah belajar mengasosiasikan suara dan makna.
Misalnya, bayi tahu suara sendok yang menghentak mangkuk dan menjadi sinyal baginya untuk mengetahui waktu makan.